sesungguhnya Allah itu nyata, dapat dilihat, tapi hanya bagi orng yang mengenalNYA,
ada sebuah ungkapan ulama: " Barang siapa yang mengenal dirinya, niscaya akan mengenal tuhanNya",
ungkapan diatas bukan berarti dirinya tuhan, tapi bagi yg mau terus belajar dan meminta petunjuk Allah, niscaya Dia akan memberikan kepahaman. maka teruslah belajar wahai anakku, dengan mencari tahu bagaimana dan siapakah dirimu sebenarnya.
semua sudah ada di quran dan hadist nabi muhammad saw.
Bila seseorang hanya mengenal nama saja, tanpa mengenal tanda tanda, atau ciri cirinya, tentu dia tdk akan dapat melihatnya, walaupun dia itu berhadapan,
itulah maka Allah mengenalkan diriNya dgn tanda tanda yg jelas pada Quran, yg diperuntukan bagi orang orang yang berakal, bukan untuk orang orang yg cerdas,
Berakal dan cerdas adalah dua hal yg berbeda,
Banyak orang yg cerdas, tapi tidak dapat melihat kebenaran,
orang berakal adalah orang yang dapat membedakan yg salah dan yg benar.
orang yang cerdas, mengandalkan pikirannya, mengasah otak, yg dapat disetting untuk hal apapun didunia ini, maka mereka menyebutnya alam sadar.
orang berakal, mengandalkan hati nurani, yg tidak akan pernah salah untuk membedakan mana yg salah dan mana yg benar.
untuk dapat melihat, mendengar dan merasa hati nurani, dibutuhkan koneksi Hati dan otak , atau akal dan pikiran, atau Alam sadar dan bawah sadar,
otak berfungsi sebagai media pengumpul data, dan sebagai sumber perintah, atau sebagai input dan output, sekaligus memory / menyimpan.
Hati adalah seperti processor khusus dilengkapi memori jangka panjang, yg berfungsi untuk mengolah data yg diberikan otak, yg kemudian dikirim kmbali keotak dalam bentuk 2 pilihan, jalankan atau tidak, ( enter / cancel ).
semakin banyak hal keduniaan yg diolah otak, maka orang ini akan menjadi pintar, dan hati dipenuhi oleh keinginan keinginan yg berseifat kesenangan dunia, yg dalam jangka panjang, akan membuat komunikasi inten antara dua arah saja, yaitu otak dan hati.
berbuntut los koneksi dengan Hati nurani.
apabila hati nurani sudah tidak dapat didengar dan dirasa, maka orang ini sudah seperti binatang bahkan lebih rendah lagi, walaupun dunia mengakui kecerdasannya yg luar biasa.
Itu digambarkan pada kaum yahudi, yg sangat cerdas didunia, tidak ada yg menandingi mereka.
apabila Hati diberikan input yg banyak tentang ketuhanan oleh otak, seperti ilmu agama, maka hati akan mengolah input dari tanda ketuhanan yg dapat dilihat otak di alam ini, yg pada umumnya sulit untuk dipahami dan dimengerti, tapi dia dapat merasa walaupun hanya sedikit, namun bila dia selalu berusaha untuk memahami dgn terus belajar dan merenung, yg pada akhirnya suara hati nurani semakin jelas, makin nyata, yg nantinya akan membuka penutup/hijab yg menyelimuti hati, semakin banyak hijab yg terbuka, maka semakin luas pandangan hatinya, makin lebar telinga hatinya.
ilmu yg bersifat ketuhanan itu, memiliki banyak jalan, apabila ilmu ketuhanan itu tidak memiliki arahan yg tepat, maka dia akan melihat hal yg salah, walaupun dia benar benar dapat menyaksikan hal hal yg tdk dilihat orang lain.
Jalan yg tepat didalam islam adalah jalan yang lurus, yg tertuang pada Quran dan hadist nabi , semakin besar keinginan untuk mendapatkan ilmu jalan yg lurus ini, maka semakin banyak jalan jalan lain yg hadir.
untuk dapat mengetahui jalan yang lurus, maka harus selalu diselaraskan dgn quran dan hadist, sebab banyak jalan yg akan terlihat disamping jalan yg lurus itu, kalau tidak hati hati, maka kita mengikuti jalan yg lain, alias sesat.
teramat banyak orang muslim masuk Alam Jin, sehingga banyak mereka ditipu Jin dgn dalil Islami yg tidak ada kesesuain dengan quran dan hadis, seiring dengan kemampuan unik yg mereka dapat, sehingga dia sudah merasa di jalan yg benar, padahal atas bantuan kaum Jin,
seperti salah satu sumpah Iblis".........,maka akan aku sesatkan anak adam, hingga mereka merasa benar dgn kesalahan mereka".
maka wahai anakku, sadarlah dan hati hati,
tinggalkan segala pembelaan atas kebenaran diri, niscaya Allah akan membentangkan kebenaranNya.
nabi meninggalkan 2 hal, bila kita berpegang kepada 2 hal itu, niscaya tidak akan sesat selamanya.
yaitu Quran dan sunnah nabi (hadist)
ada sebuah ungkapan ulama: " Barang siapa yang mengenal dirinya, niscaya akan mengenal tuhanNya",
ungkapan diatas bukan berarti dirinya tuhan, tapi bagi yg mau terus belajar dan meminta petunjuk Allah, niscaya Dia akan memberikan kepahaman. maka teruslah belajar wahai anakku, dengan mencari tahu bagaimana dan siapakah dirimu sebenarnya.
semua sudah ada di quran dan hadist nabi muhammad saw.
Bila seseorang hanya mengenal nama saja, tanpa mengenal tanda tanda, atau ciri cirinya, tentu dia tdk akan dapat melihatnya, walaupun dia itu berhadapan,
itulah maka Allah mengenalkan diriNya dgn tanda tanda yg jelas pada Quran, yg diperuntukan bagi orang orang yang berakal, bukan untuk orang orang yg cerdas,
Berakal dan cerdas adalah dua hal yg berbeda,
Banyak orang yg cerdas, tapi tidak dapat melihat kebenaran,
orang berakal adalah orang yang dapat membedakan yg salah dan yg benar.
orang yang cerdas, mengandalkan pikirannya, mengasah otak, yg dapat disetting untuk hal apapun didunia ini, maka mereka menyebutnya alam sadar.
orang berakal, mengandalkan hati nurani, yg tidak akan pernah salah untuk membedakan mana yg salah dan mana yg benar.
untuk dapat melihat, mendengar dan merasa hati nurani, dibutuhkan koneksi Hati dan otak , atau akal dan pikiran, atau Alam sadar dan bawah sadar,
otak berfungsi sebagai media pengumpul data, dan sebagai sumber perintah, atau sebagai input dan output, sekaligus memory / menyimpan.
Hati adalah seperti processor khusus dilengkapi memori jangka panjang, yg berfungsi untuk mengolah data yg diberikan otak, yg kemudian dikirim kmbali keotak dalam bentuk 2 pilihan, jalankan atau tidak, ( enter / cancel ).
semakin banyak hal keduniaan yg diolah otak, maka orang ini akan menjadi pintar, dan hati dipenuhi oleh keinginan keinginan yg berseifat kesenangan dunia, yg dalam jangka panjang, akan membuat komunikasi inten antara dua arah saja, yaitu otak dan hati.
berbuntut los koneksi dengan Hati nurani.
apabila hati nurani sudah tidak dapat didengar dan dirasa, maka orang ini sudah seperti binatang bahkan lebih rendah lagi, walaupun dunia mengakui kecerdasannya yg luar biasa.
Itu digambarkan pada kaum yahudi, yg sangat cerdas didunia, tidak ada yg menandingi mereka.
apabila Hati diberikan input yg banyak tentang ketuhanan oleh otak, seperti ilmu agama, maka hati akan mengolah input dari tanda ketuhanan yg dapat dilihat otak di alam ini, yg pada umumnya sulit untuk dipahami dan dimengerti, tapi dia dapat merasa walaupun hanya sedikit, namun bila dia selalu berusaha untuk memahami dgn terus belajar dan merenung, yg pada akhirnya suara hati nurani semakin jelas, makin nyata, yg nantinya akan membuka penutup/hijab yg menyelimuti hati, semakin banyak hijab yg terbuka, maka semakin luas pandangan hatinya, makin lebar telinga hatinya.
ilmu yg bersifat ketuhanan itu, memiliki banyak jalan, apabila ilmu ketuhanan itu tidak memiliki arahan yg tepat, maka dia akan melihat hal yg salah, walaupun dia benar benar dapat menyaksikan hal hal yg tdk dilihat orang lain.
Jalan yg tepat didalam islam adalah jalan yang lurus, yg tertuang pada Quran dan hadist nabi , semakin besar keinginan untuk mendapatkan ilmu jalan yg lurus ini, maka semakin banyak jalan jalan lain yg hadir.
untuk dapat mengetahui jalan yang lurus, maka harus selalu diselaraskan dgn quran dan hadist, sebab banyak jalan yg akan terlihat disamping jalan yg lurus itu, kalau tidak hati hati, maka kita mengikuti jalan yg lain, alias sesat.
teramat banyak orang muslim masuk Alam Jin, sehingga banyak mereka ditipu Jin dgn dalil Islami yg tidak ada kesesuain dengan quran dan hadis, seiring dengan kemampuan unik yg mereka dapat, sehingga dia sudah merasa di jalan yg benar, padahal atas bantuan kaum Jin,
seperti salah satu sumpah Iblis".........,maka akan aku sesatkan anak adam, hingga mereka merasa benar dgn kesalahan mereka".
maka wahai anakku, sadarlah dan hati hati,
tinggalkan segala pembelaan atas kebenaran diri, niscaya Allah akan membentangkan kebenaranNya.
nabi meninggalkan 2 hal, bila kita berpegang kepada 2 hal itu, niscaya tidak akan sesat selamanya.
yaitu Quran dan sunnah nabi (hadist)